Rupiah tergelincir dipengaruhi sinyal kuat pemotongan suku bunga AS

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah pada perdagangan Senin, akibat kuatnya sinyal penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Pada awal perdagangan Senin pagi, rupiah melemah 25 poin atau 0,16 persen menjadi Rp 15.950 per dolar AS dari sebelumnya $15.925.

Reaksi pasar terhadap pernyataan Jerome Powell pekan lalu memberikan sinyal kuat untuk memangkas suku bunga. Powell mengatakan jika inflasi turun, kurang lebih sesuai ekspektasi, kata analis Finex Brahmantiya Hamwan saat dihubungi ANTARA di Jakarta. . , Senin.

Namun kesimpulan pasar tenaga kerja yang dipublikasikan pada Jumat pekan lalu, yaitu data NFP, menunjukkan adanya perlambatan perekonomian AS sehingga menimbulkan kekhawatiran investor terhadap jalur krisis ekonomi AS.

Pasar selama beberapa waktu telah memperhitungkan sepenuhnya penurunan suku bunga pada September 2024, dan Federal Reserve AS atau Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa para pengambil kebijakan tidak mempertimbangkan penurunan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) pada saat ini Hal ini menjadi pertanda baik bagi rupee untuk mendapat dorongan kuat atas dominasi dolar AS. Brahmantia mengatakan penurunan suku bunga AS pada pertemuan The Fed bulan September akan mempunyai dua dampak, yaitu soft landing dan hard landing, namun penurunan suku bunga pada bulan September akan memberikan gambaran yang jelas bahwa rupee sedang menuju penguatan dominasinya. adalah. dolar Amerika.

Oleh karena itu, dia memperkirakan pada perdagangan hari ini rupiah berpotensi menguat hingga Rp 15.850 per dolar AS.

Selain itu, rupee mempunyai kemampuan diperdagangkan pada kisaran harga Rp 15.950 per USD hingga Rp 15.850 per USD. Baca Juga: GCI berpeluang konsolidasi di tengah sentimen nasional dan global Baca Juga: Simak, analis rekomendasikan saham preferen pada perdagangan Senin Baca Juga: Harga emas Intam Rp 1401 juta Senin pagi per gram stabil

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours