STAN lakukan pemberdayaan UMKM agar naik kelas

Estimated read time 2 min read

MATARAM (ANTARA) – Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN untuk pertama kalinya menjalin kerja sama dengan Kementerian Keuangan untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UKM) meningkatkan skala dengan mengoptimalkan inovasi pemasaran digital.

Direktur PKN STAN Evie Mulyani mengatakan, UKM berkontribusi terhadap produk domestik bruto dan berperan dalam menyerap lapangan kerja yang besar.

“Pembangunan dan pemberdayaan UMKM merupakan salah satu upaya memperkuat perekonomian nasional. Kegiatan pemberdayaan merupakan inisiatif penting untuk mengembangkan UMKM ke jenjang selanjutnya,” kata Mataram, Jumat.

Pada tanggal 13 September 2024, PKN STAN bekerjasama dengan Kementerian Keuangan Pertama menyelenggarakan kegiatan pelayanan publik berstandar internasional dengan banyak mitra universitas, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, organisasi swasta dan internasional.

Acara tentang UKM inovatif dalam pemasaran digital ini diikuti oleh 70 peserta UKM, dengan bantuan Kementerian Keuangan Nusa Tenggara Barat dan sejumlah besar peserta dari Finlandia, Malaysia, Korea dan Filipina, serta akademisi lokal.

Evie menjelaskan, pengusaha UKM patut disebut sebagai pahlawan ekonomi karena UMKM merupakan penyelamat perekonomian nasional di masa sulit seperti krisis keuangan dan pandemi.

STAN membekali pelaku UKM di Nusa Tenggara Barat dengan pemahaman mengenai pemasaran digital sehingga UKM siap beradaptasi dengan perubahan persaingan dan dinamika pasar.

Berdasarkan data Kementerian Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), jumlah UKM yang masuk ke ekosistem digital di Indonesia akan mencapai 25,4 juta UKM pada tahun 2023, meningkat 21,38 persen dari tahun sebelumnya.

Ratih Hapsari Kusumavardani, Direktur Jenderal Departemen Keuangan Nusa Tenggara Barat, menjelaskan UKM menggerakkan perekonomian Nusa Tenggara Barat.

Kehadiran Kementerian Keuangan mendukung keberhasilan pelaksanaan Program Pemberdayaan UKM melalui kegiatan perluasan akses pembiayaan, pemberian bantuan pemasaran, dan peningkatan kualitas produk.

Kreativitas dan inovasi menjadi aspek penting yang dibutuhkan para pelaku UKM untuk mampu menciptakan proposisi penjualan yang unik pada produk usahanya.

Kolaborasi global melalui penguatan kolaborasi pemangku kepentingan, eksplorasi praktik terbaik, dan perluasan jaringan bisnis menjadi kunci untuk membantu UKM naik kelas dan menjadikan perekonomian Indonesia lebih kompetitif.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours