Teknologi Deteksi Sel Kanker dengan Tingkat Akurasi Tinggi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kanker saluran cerna (GI) merupakan penyakit serius dan kompleks yang dapat menyerang seluruh organ sistem pencernaan.

Penyakit ini tidak hanya memerlukan perawatan medis yang serius, tetapi juga pemahaman mendalam tentang faktor risiko, gejala, serta metode diagnosis dan pengobatan.

Karena tingginya insiden dan dampaknya terhadap kualitas hidup, penting bagi kita untuk meningkatkan kesadaran dan mempelajari lebih lanjut tentang kanker gastrointestinal.

Menurut dr. Randy Adiwinata, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit MRCCC Semanggi Siloam (MRCCC), mengatakan bahwa setiap jenis kanker memerlukan pendekatan pengobatan yang berbeda, tergantung pada faktor-faktor seperti stadium kanker, kesehatan pasien secara keseluruhan, dan kondisi kesehatan pasien. respon terhadap terapi yang diberikan.

Penggunaan teknologi terkini, seperti endoskopi ultrasonografi (EUS), tidak hanya mempercepat proses diagnosis, tetapi juga meningkatkan keakuratan hasil. Pendekatan ini juga menitikberatkan pada prinsip diagnosis invasif minimal yang berarti mengurangi tingkat ketidaknyamanan pasien dengan risiko komplikasi yang minimal.

Biopsi masih dilakukan sebagai standar untuk diagnosis kondisi medis yang lebih akurat. Dengan mengintegrasikan EUS ke dalam proses ini, dokter dapat mengurangi tingkat invasif prosedur dengan akurasi yang tidak lebih buruk dibandingkan metode konvensional yang lebih invasif.

Terkait kompleksitas penyakit modern, strategi diagnostik yang ditekankan oleh dr. Randy memberikan harapan baru dalam upaya memberikan pelayanan yang lebih baik, efisien dan aman bagi setiap pasien.

Dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kecepatan, keakuratan, dan prosedur yang invasif, praktik medis semakin bergerak menuju masa depan yang lebih cerah dalam pengelolaan penyakit.

Seperti yang tersedia di fasilitas MRCCC lainnya, terdapat PET scan (positron Emission Tomography) yang tidak banyak dimiliki rumah sakit di Indonesia.

Pemindaian PET adalah teknologi pencitraan medis yang digunakan untuk mendeteksi dan mengevaluasi kanker melalui prosedur yang melibatkan penyuntikan zat radioaktif yang disebut pelacak ke dalam tubuh pasien. Pelacak ini akan terakumulasi pada jaringan atau organ dengan aktivitas metabolisme tinggi, seperti sel kanker.

Selama proses pencitraan, pemindaian PET menghasilkan gambar 3D dari distribusi di dalam tubuh yang dapat memberikan informasi rinci tentang lokasi, ukuran, dan aktivitas metabolisme tumor atau lesi kanker.

Pemindaian PET sering kali digunakan bersamaan dengan pemindaian CT (computed tomography) untuk memberikan informasi tambahan yang lebih lengkap tentang struktur anatomi dan fungsi biologis yang terkait dengan kanker.

Penggunaan pemindaian PET dalam diagnosis kanker membantu dokter merencanakan strategi pengobatan yang lebih tepat dan personal serta memantau respons terhadap pengobatan yang sedang berlangsung. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mendeteksi kekambuhan kanker atau menilai efektivitas terapi yang sedang berjalan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours