Terungkap, Ini Alasan Pembongkaran Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Saksi Bisu Tewasnya 135 Orang

Estimated read time 3 min read

Malang – Gerbang 13 Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur yang menjadi saksi peristiwa tragis yang menewaskan 135 orang itu akhirnya dirusak. Pembongkaran Pintu 13 juga dikecam banyak keluarga korban.

Alasan pembongkaran dinilai melanggar janji pertemuan kontraktor pembangunan Stadion Kanjuruhan, keluarga korban, Pemprov Malang, dan Polres Malang.

Vino Teguh Pramudia, Project Manager PT Waskita Karya, membenarkan pihaknya telah merobohkan tembok di sekitar Gerbang 13 dan membangun gedung.

Namun pihaknya beralasan penghancuran tersebut dilakukan dengan berat hati karena ada pekerjaan perkuatan struktur bangunan di sekitar area Pintu 13 agar benda berat tersebut masuk secara sukarela.

“Alat-alat berat yang masuk justru kita keluarkan karena penunjang ini juga termasuk unsur tambahan. Proses dasar membosankan itu artinya kita harus latihan, latihan, Alat Boring itu maksudnya saya bilang (ukurannya) terlalu besar, kita akan di Gerbang 13,” kata Wino kepada keluarga korban di Gerbang 13, Stadion Conjuruhan Malang, Kamis (25//2024).

Menurut dia, strukturnya dikhawatirkan tidak kokoh karena pengerjaan teknis di sekitar area gerbang 13 Stadion Kanjuruhan Malang penting. Efek yang disebut vino ini akan mempengaruhi kekuatan struktur dan stabilitas stadion.

“Kami prihatin dengan rusaknya dan hancurnya bangunan tersebut. Kami mohon maaf karena tidak dapat memberikan informasi lebih rinci kepada perempuan dan laki-laki, dan saya menyesalinya hari ini. Mengapa saya tidak berkomunikasi dengan cukup mendesak dalam hal ini. penjagaan gerbang 13,” ujarnya.

Wino mengatakan, seluruh pintu Stadion Konjuruhan Malang dibangun dengan baik.

Kini, dalam proses perkuatan struktur pusat, hanya tersisa satu tempat di gerbang No. 13, sehingga kekuatan bangunannya tidak tersentuh.

“Stadion sudah diperkuat semua bagiannya, ini harus kita perkuat areanya (Gate 13), karena kita sudah berupaya memperkuat sampai ke Gate 13, hampir selesai semua pekerjaan sampai ke pintu 13.” Dia menjelaskan.

Sejauh ini, PT Waskita Works selaku kontraktor pemeliharaan stadion dipastikan bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Oleh karena itu, usai audiensi yang difasilitasi Polresta Malang pada 28 Mei 2024, mereka menilai seluruh keluarga korban memahami ide renovasi stadion yang dilakukan pihak mereka. Namun ternyata ada beberapa dokumen yang perlu dijelaskan secara detail.

“Di lapangan, kami bekerja sama dengan pengelola konstruksi dan Dinas PUPR. Malah salahnya kami berdua tidak bekerja sama dengan baik dengan keluarga korban. Jujur saja hilang,” ulangnya.

“Kami kira semuanya sudah dipublikasikan pada pertemuan terakhir kami pada 28 Mei 2024. Tapi pemahaman setiap orang berbeda-beda,” ujarnya.

Informasi sebelumnya, pembangunan Gate 13 yang disetujui dalam rapat keluarga korban kecelakaan Kanjuruhan ini didukung oleh PT Waskita Karya, Pemda Malang, dan Pemkot Arema FC. Polres Malang berubah.

Dalam rapat yang digelar di Aula Polresta Malang pada 28 Mei 2024 disepakati pintu 13 tidak dirusak. Keluarga korban juga sepakat untuk membangun museum dan tempat ibadah keluarga korban di Gerbang 13.

Sayangnya, Gerbang 13 dan seluruh konstruksi di sekitarnya hancur. Dia mengatakan, pekerjaan pembongkaran sudah berlangsung selama dua minggu terakhir. Tampaknya hanya tangga menuju Pintu 13 yang tersisa. Sementara itu, tembok dan konstruksi lama sudah hilang.

Pasca bencana manusia yang menewaskan 135 orang dan 609 orang luka-luka, pekerjaan rekonstruksi Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, kawasan Malang terus berjalan. Proses renovasi stadion sendiri memakan biaya Rp 330 miliar yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Renovasi Stadion Conjuruhan merupakan bagian dari renovasi banyak stadion di Indonesia agar sesuai dengan standar FIFA.

Stadion-stadion tersebut adalah Stadion Demang Lehmann, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Stadion Jatidiri Semarang, Stadion Segiri Samarinda, Stadion BJ Habibi di Perepara, Sulawesi Selatan, Stadion Gelora Delta Sidorjo, dan Stadion Surjaya, Lamongan.

Nantinya, stadion di Jalan Trunojoyo, Kepanjen, Kabupaten Malang ini akan dilengkapi fasilitas seperti lift, layout kamera video asisten wasit (VAR) hingga AC.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours