Wantimpres: PPS Lampulo Aceh dukung kebutuhan ekspor perikanan

Estimated read time 2 min read

Banda Aceh (ANTARA) – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Agung Laksono mengatakan Pelabuhan Perikanan Laut (PPS) Kutaraja Lampulo Banda Aceh mendukung pemenuhan kebutuhan ikan ekspor wilayah Sumut.

“Tempat di sini bagus sekali (PPS Lampulo), setiap hari ada lelang, ini harusnya bisa memenuhi kebutuhan bukan hanya Aceh tapi Sumut, bahkan ada yang diekspor,” kata Agung Laksono dari Banda Aceh, Jumat. .

Pernyataan tersebut disampaikan Agung Laksono saat kunjungan kerjanya meninjau PPS Samudera Kutaraja Lampulo, Banda Aceh.

Agung mengaku sangat bangga melihat pelelangan ikan di PPS Lampulo, apalagi total pekerja termasuk nelayan di kawasan itu mencapai enam ribu orang.

Untuk itu, perlu adanya dukungan terhadap perluasan dan pengembangan fishing shelter agar benar-benar dapat memenuhi kebutuhan ikan baik domestik maupun internasional.

Dia mengatakan, langkah pertama yang menjadi prioritas PPS Lampulo adalah memperdalam kolam dangkal yang saat ini menjadi tempat berlabuhnya kapal-kapal nelayan. Kami kemudian memperbaiki fasilitas lainnya agar lebih nyaman.

“Seharusnya sangat nyaman bagi para pendatang dan mereka yang bekerja di sini (termasuk nelayan yang melelang ikan). Ini satu-satunya cara kegiatan ekonomi bisa berkembang,” katanya.

Selain permasalahan tersebut, pihaknya juga menunggu laporan kebutuhan jangka panjang dari Otoritas Pelabuhan dan Pemerintah Aceh terkait pengembangan pelabuhan perikanan.

“Saya kira perkembangan ke depan terbuka, karena ini sebagai starting force. Tentu ini teks kita, ini yang dibutuhkan,” kata mantan Ketua DPR RI ini.

Dalam kesempatan tersebut, Ketua DKP Aceh Aliman menyampaikan, produksi penangkapan ikan PPS Kutaraja Lampulo Banda Aceh berjumlah 563 kapal nelayan dengan rata-rata 70 ton per hari.

Namun, dia menyebutkan, tingkat penangkapan ikan di pelabuhan perikanan umum Aceh telah mencapai 400 ribu ton setiap tahunnya. Kami memproduksi rata-rata 100 ribu ton untuk ekspor.

“Jadi, setiap tahunnya, kami menyimpan kurang lebih 100 ribu ton untuk diekspor, guna memenuhi kebutuhan pasar dalam dan luar negeri,” kata Aliman.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours