Pemerintah giatkan gerakan selamatkan pangan pada 16 provinsi 

Estimated read time 2 min read

Pekanbaru (Antara) – Pemerintah menggencarkan gerakan penghematan pangan di 16 provinsi yakni Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Barat . Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

“Enam belas provinsi aktif mengkampanyekan gerakan konservasi pangan yang penting dengan payung politik melalui surat edaran gubernur yang antara lain dilanjutkan dengan upaya konservasi pangan melalui berbagai lomba dan pemasangan rambu. Cegah food waste,” Nasional Pangan kata Fabrina, analis keamanan pangan tingkat menengah di badan tersebut. kata Cholida STP MSI dalam keterangannya di Pekanbaru, Riau, Selasa.

Menurut Fabrina, gerakan konservasi pangan juga dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi, berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan kota, pihak swasta, BAZNA, serta melalui media periklanan dan sosialisasi kepada masyarakat.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga merekrut relawan, mahasiswa, masyarakat, keluarga, dan truk logistik pangan bekas untuk mendukung upaya penyaluran tambahan donasi pangan dengan pilot project Jabodetabek.

“Gerakan hemat pangan ini dicanangkan pemerintah sebagai pilot project Jabodetabek pada tahun 2022, pada tahun 2023 terdapat 12 provinsi yang masuk dalam layanan yang menangani masalah pangan, dan pada tahun 2024, layanan yang menangani masalah pangan juga ada di 15 provinsi. ” dia mengulangi. .

Ia juga menyampaikan bahwa komitmen Indonesia dalam menjaga keamanan dan gizi pangan serta pencegahan limbah melibatkan berbagai sektor terkait sebagai bentuk kepedulian Badan Pangan Nasional terhadap perlindungan pangan Indonesia dan gerakan penghentian food waste dan sisa makanan. .

Untuk itu, Bapanas mendukung penguatan regulasi, perubahan perilaku, perbaikan sistem pendukung, optimalisasi pendanaan, pengembangan kebijakan, penggunaan dan pengumpulan data kehilangan pangan dan sisa pangan.

“Sangat penting bagi setiap negara untuk mencegah dan mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan, kita memerlukan kerja sama global untuk mengurangi kehilangan dan pemborosan pangan mengingat dampaknya terhadap ketahanan pangan dan gizi,” tegasnya.

Selain itu, 23 juta-48 juta ton makanan dibuang sebagai sampah di Indonesia setiap tahunnya, kerugian ekonomi mencapai Rp 213 triliun-Rp 551 triliun (4-5 persen PDB) dan kalau kita bisa menghemat makanan, kita bisa menghemat Rp 61 juta. 125 juta bisa memberi makan masyarakat Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours