Selasa, kualitas udara Jakarta masih tak sehat

Estimated read time 2 min read

Jakarta (Antara) – Kualitas udara Jakarta pada Selasa pagi masih berbahaya bagi kelompok sensitif dan menduduki peringkat ketiga kota dengan kualitas udara terburuk di dunia. Berdasarkan data situs pemantauan kualitas udara IQAir pada 18/5 WIB, indeks kualitas udara (AQI) di Jakarta menduduki peringkat ketiga dengan angka 134 atau masuk kategori tidak sehat dengan pencemaran udara PM2,5 dan nilai konsentrasi 49 mikrogram per detik. meter kubik.

Data tersebut menunjukkan bahwa tingkat kualitas udara tidak sehat bagi kelompok sensitif karena dapat membahayakan manusia atau kelompok hewan sensitif atau menyebabkan kerusakan pada tanaman atau nilai estetika.

Sedangkan kategori baik adalah tingkat kualitas udara yang tidak berdampak terhadap kesehatan manusia atau hewan serta tidak berdampak terhadap tanaman, bangunan, atau nilai estetika dengan rentang PM2,5 0 hingga 50.

Jadi, kategori sedang adalah kualitas udara yang tidak berdampak pada kesehatan manusia atau hewan, namun berdampak pada tanaman sensitif dan nilai estetika dengan kisaran PM2.5 51-100.

Sekali lagi, kualitas udara pada kisaran PM2.5 antara 200-299 atau kisaran yang sangat tidak sehat dapat membahayakan kesehatan banyak segmen populasi yang terpapar. Terakhir, kualitas udara yang berbahaya (300-500) atau normal dapat menyebabkan gangguan serius terhadap kesehatan masyarakat. Kota dengan kualitas udara terburuk adalah Kinshasa, Kongo-Kinshasa 170, kedua Bagdad, Irak 153, keempat Kampala, Uganda 131, kelima kota Kairo, Mesir 113, keenam Nairobi , Kenya dengan 102. Itu dalam angka.

Lalu ada Riyadh di peringkat ketujuh, Arab Saudi di peringkat 97, Dubai di peringkat kedelapan, Uni Emirat Arab di peringkat 97, dan Kuwait City di peringkat kesembilan, Kuwait di peringkat 93, Manama di peringkat kesepuluh, Bahrain di peringkat 84.

Sebelumnya, Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mengaku akan menambah jumlah stasiun pemantauan kualitas udara (SPKU) untuk mengidentifikasi sumber pencemaran udara di Jakarta agar permasalahan tersebut bisa diatasi dengan lebih baik.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto mengatakan, DLH DKI menambah dua kendaraan water mist sebagai upaya mengurangi polusi udara di Jakarta.

Mobil berkeliling Jakarta melanjutkan aktivitas air di jalan protokol. Mobil tersebut memiliki jangkauan 50 meter dan kapasitas penyediaan air dengan tangki air berkapasitas 5.000 liter. Kebijakan terkait pengoperasian “Watermist” akan dimasukkan dalam rancangan Peraturan Gubernur untuk memperkuat regulator. “Ke depan, kami akan mencoba memperkuat kebijakan ‘kabut air’ dengan peraturan gubernur,” ujarnya. Baca juga: Kualitas udara DKI tidak sehat bagi kelompok sensitif pada Senin pagi. Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Tidak Sehat Bagi Masyarakat Sensitif di Hari Minggu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours