Studi: Pestisida Tidak Hilang meski Buah Dicuci, Bagaimana Mengatasinya?

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Banyak orang mencuci buah sebelum dimakan untuk menghilangkan pestisida. Namun, hal ini sepertinya bisa dihindari. Pasalnya bahan kimia yang ada pada kulit buah tidak bisa dihilangkan.

Berdasarkan laporan yang diterbitkan dalam jurnal Nano Letters milik American Chemical Society, profesor Universitas Pertanian Anhui Dongdong Ye mengungkapkan bahwa timnya menggunakan teknik pencitraan Raman khusus untuk melihat bagaimana pestisida mempengaruhi apel.

“Distribusi pestisida pada lapisan kulit dan daging apel memastikan bahwa pestisida menembus lapisan kulit ke dalam lapisan daging buah,” temuan para ilmuwan.

Oleh karena itu, risiko tertelannya pestisida dari buah-buahan tidak dapat dihindari dengan mencuci, bukan dengan mengupasnya, kata Dongdong Ye, profesor di Universitas Pertanian Anhui, dikutip dari Guardian.

“Studi ini, dalam bidang keamanan pangan secara luas, berupaya memberikan panduan kesehatan kepada konsumen,” kata Dongdong Ye.

Satu-satunya cara untuk menghindari penggunaan bahan kimia adalah dengan mengupas buahnya. Hal ini dapat secara efektif menghilangkan semua residu pestisida, berbeda dengan praktik pencucian yang umumnya direkomendasikan.

Sebagaimana dicatat dalam laporan tersebut, operasi pembersihan buah secara konvensional tidak dapat sepenuhnya menghilangkan pestisida. Karena lapisan pulpa yang hilang selama pengelupasan lebih besar dari 30 μm, hal ini dikonfirmasi dengan mikroskop lapangan ultra-kedalaman.

“Kami yakin operasi pengupasan efektif mencegah kerusakan pestisida pada kulit ari dan daging buah di dekat kulit ari, sehingga mengurangi kemungkinan tertelannya pestisida,” ujarnya.

Menurut laporan baru-baru ini oleh Departemen Pertanian AS, sebelum pestisida diizinkan digunakan pada makanan, [Badan Perlindungan Lingkungan] membatasi berapa banyak pestisida yang dapat digunakan pada makanan selama penanaman, pemrosesan, dan penyimpanan. Berapa banyak yang tersisa pada makanan ketika sampai ke konsumen.

Laporan tersebut menemukan bahwa ketika residu pestisida ditemukan pada makanan, kadarnya hampir selalu berada di bawah batas toleransi atau di bawah jumlah maksimum pestisida yang diperbolehkan untuk tetap berada di dalam atau pada makanan.

“Pengujian ulang ini, bersama dengan peninjauan terhadap jalur paparan pestisida lainnya (air minum dan penggunaan pestisida di dalam ruangan) akan memastikan ‘keyakinan yang masuk akal bahwa paparan secara keseluruhan tidak akan menimbulkan bahaya,’” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours