AMANAH dan Markas Aceh Kembangkan 12 Startup Lokal Lewat Program ADICT

Estimated read time 2 min read

BANDA ACEH – Terpilih 12 tim untuk mengikuti program khusus Aceh Digital Innovation and Creativity Techfest (ADICT) yang diselenggarakan oleh Aneuk Muda Aceh Unggul dan Besar (AMANAH) dan Kantor Pusat Aceh.

Masing-masing kelompok memperkenalkan produk dan layanannya pada hari pertama di Universitas Syiah Kuala, Kota Banda Aceh, Aceh, Sabtu (20/7/2024).

“Oleh karena itu, startup kami kuat di Aceh. Namun yang perlu dikembangkan adalah ekosistemnya. “Jadi mereka punya ide, mereka punya platformnya,” kata konsultan ADICT, Muammar Gaddafi.

Dua belas grup merupakan perusahaan start-up yang dikelola oleh tiga penasihat ADICT, Muammar Gaddafi, Qurratu Aini dan Suhil Alfata. Para mentor adalah para ahli dan profesional yang telah mencapai keunggulan di bidangnya masing-masing.

Startup yang lolos treatment adalah Pandu Smart, Mugee, e-tikbroh.yak, Ludesc, Algae ID, Nutribox, Puleh, Sabang Tourism Data & e-Budgeting Portal, Virtual House, Jeut-Droen, Biocircular dan Datahara.

Para peserta akan mengikuti pelatihan selama dua hari, pada 20-21 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan startup di Aceh agar memahami dan menjajaki peluang bisnis di industri digital.

Menurut Muammar, pengembangan startup di Aceh tidak penting karena terkendala banyak hal. Melalui ADICT, peserta mendapat bantuan untuk mengatasi hambatan tersebut.

“Melalui proses pendampingan ini, dimungkinkan untuk menawarkan ilmu dari para mentor yang ahli di bidangnya. Sehingga mitra startup nantinya bisa memiliki pengetahuan terkait perkembangan startupnya,” ujarnya.

Muammar Gaddafi adalah pendiri dan CEO PT Amanah Karya Indonesia yang berpusat di Kota Depok, Jawa Barat. Perusahaan ini berfokus pada teknologi informasi dan pengembangan perangkat lunak.

Jadi satu-satunya konsultan perempuan Qurratu Aini adalah CEO dan pendiri startup SuratPlus. Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi digital menyediakan wadah bagi para pencari kerja.

Konsultan ketiga adalah pendiri Luna Studio Suhil Alfata yang berbasis di Aceh. Namun, perusahaan ini telah dikenal sebagai perusahaan pengembangan aplikasi, desain web, dan pelatihan digital global.

Setelah mempresentasikan produk dan layanannya, peserta dapat berbicara dengan penasihat.

“Kami mendapat banyak informasi dari para relawan bagaimana kami bisa memperbaiki dan memajukan startup kami di masa depan,” kata peserta Masya Pratiwi.

Saat itu, ia menunjuk startup bernama e-tikbroh.yak yang fokus pada pengelolaan sampah melalui sistem digital.

Mereka berharap kegiatan ADICT yang digagas Amanah dapat meningkatkan motivasi generasi muda untuk mengembangkan startup di masa depan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours